Butik Mami Sheren - batik yang sudah jadi kebudayaan di kerajaan majahit, pat dikilas balik di tempat mojokerto serta tulung agung. mojoketo yaitu tempat yang jamant hubungannya dengan kerajaan majapahit semasa dahulu serta asal nama majokerto ada hubungannya dengan majapahit. kaitannya dengan perubahan batik asal majapahit berkembang di tulung agung yaitu kisah perubahan pembatikan didaerah ini, bisa digali dari peninggalan di zaman kerajaan majapahit. pada saat itu tempat tulungagung yang beberapa terdiri dari rawa-rawa dalam histori populer dengan nama tempat bonorowo, yang pada waktu bekembangnya majapahit tempat itu dikuasai oleh seorang yang benama adipati kalang, serta tidak ingin tunduk pada kerajaan majapahit.


dikisahkan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh majapahati, adipati kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan di sekitar desa yang saat ini bernama kalangbret. demikian maka petugas-petugas tentara serta keluara kerajaan majapahit yang menetap serta tinggal diwilayah bonorowo atau yang saat ini bernama tulungagung diantaranya juga membawa kesenian bikin batik asli.



tempat pembatikan saat ini di mojokerto ada di kwali, mojosari, betero serta sidomulyo. diluar tempat kabupaten mojokerto adalah di jombang. pada akhir abad ke-xix ada sebagian orang kerajinan batik yang dikenal di mojokerto, beberapa bahan yang digunakan saat itu kain putih yang ditenun sendiri serta obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan seterusnya.

obat-obat luar negeri baru dikenal setelah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang cina di mojokerto. batik cap dikenal berbarengan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. cap dibikin di bangil serta pengusaha-pengusaha batik mojokerto bisa membelinya dipasar porong sidoarjo, pasar porong ini sebelum saat krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, di mana hasil-hasil produksi batik kedungcangkring serta jetis sidoarjo banyak dijual. waktu krisis ekonomi, pengusaha batik mojoketo turut lumpuh, dikarenakan pengusaha-pengusaha umumnya kecil usahanya. setelah krisis aktivitas pembatikan timbul kembali sampai jepang masuk ke indonesia, serta waktu pendudukan jepang aktivitas pembatikan lumpuh lagi. aktivitas pembatikan nampak lagi setelah revolusi di mana mojokerto telah jadi tempat pendudukan.

ciri khas dari batik kalangbret dari mojokerto yaitu nyaris sama juga dengan batik-batik keluaran yogyakarta, yakni dasarnya putih serta warna coraknya coklat muda serta biru tua. yang dikenal sejak kian lebih seabad yang lantas area pembatikan didesa majan serta simo. desa ini juga memiliki kisah sebagai peninggalan dari zaman peperangan pangeran diponegoro tahun 1825.

walau pembatikan dikenal sejak masa majapahait tetapi perubahan batik mulai menyebar sejak cepat didaerah jateng surakarta serta yogyakata, pada masa kerajaan di tempat ini. perihal itu terlihat bahwa perubahan batik di mojokerto serta tulung agung selanjutnya lebih dipenagruhi corak batik solo serta yogyakarta.
warna babaran batik majan serta simo yaitu unik dikarenakan warna babarannya merah menyala ( dari kulit mengkudu ) serta warna yang lain dari tom. sebagai batik setra sejak dahulu saat populer juga didaerah desa sembung, yang beberapa pengusaha batik umumnya datang dari sala yang datang di tulungagung pada akhir abad ke-xix. cuma saat ini tetap ada sebagian keluarga pembatikan dari sala yang menetap didaerah sembung. tak hanya dari tempat-tempat tesebut juga ada tempat pembatikan di trenggalek serta juga ada sebagian di kediri, namun karakter pembatikan beberapa kerajinan rumah tangga serta babarannya batik catat.

masa penyebaran islam

kisah pembatikan di tempat jawa timur yang lain yaitu di ponorogo, yang kisahnya terkait dengan penyebaran ajaran islam di tempat ini. kisah batik. dijelaskan problem seni batik didaerah ponorogo jamant hubungannya dengan perubahan agama islam serta kerajaan-kerajaan dahulu. konon, di tempat batoro katong, ada seorang keturunan dari kerajaan majapahit yang namanya raden katong adik dari raden patah. batoro katong inilah yang membawa agama islam ke ponorogo serta petilasan yang ada saat ini adalah sesuatu mesjid didaerah patihan wetan.
perubahan selanjutanya, di ponorogo, di tempat tegalsari ada sesuatu pesantren yang diasuh kyai hasan basri atau yang dikenal dengan sebutan kyai agung tegalsari. pesantren tegalsari ini tak hanya mengajarkan agama islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang serta kesusasteraan. seorang murid yang populer dari tegalsari dibidang sastra adalah raden ronggowarsito. kyai hasan basri ini di ambil jadi menantu oleh raja kraton solo.
saat itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. oleh dikarenakan putri keraton solo jadi istri kyai hasan basri maka dibawalah ke tegalsari serta diikuti oleh pengiring-pengiringnya. selain itu banyak juga keluarga kraton solo belajar dipesantren ini. momen inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke ponorogo. pemuda-pemudi yang dididik di tegalsari ini bila telah keluar, dalam masyarakat dapat menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan serta agama.

tempat perbatikan lama yang dapat kita tengok saat ini adalah tempat kauman yakni kepatihan wetan saat ini serta dari sini meluas ke desa-desa ronowijoyo, mangunsuman, kertosari, setono, cokromenggalan, kadipaten, nologaten, bangunsari, cekok, banyudono serta ngunut. saat itu obat-obat yang digunakan dalam pembatikan adalah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan diantaranya ; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. namun bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. kain putih import bam dikenal di indonesia kurang lebih akhir abad ke-19.

pembuatan batik cap di ponorogo baru dikenal sesudah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang cina bernama kwee seng dari banyumas. tempat ponorogo awal abad ke-20 populer batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur serta tersebut penyebab pengusaha-pengusaha batik dari banyumas serta solo banyak berikan pekerjaan pada pengusaha-pengusaha batik di ponorogo. akibat dikenalnya batik cap maka produksi ponorogo sesudah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia ke-2 populer dengan batik kasarnya yakni batik cap mori biru. pasaran batik cap kasar ponorogo lantas populer seluruh indonesia.